Laman

Selasa, 03 Juni 2014

Cara Gampang Merancang Pameran Produk Pertanian

Suatu hari di tahun 2013, Dermaga Palabuhan Ratu terlihat sangat ramai. Waktu itu saya ingin membeli ikan yang baru turun dari kapal di Tempat Pelelangan Ikan, yang satu komplek dengan dermaga. Tapi ternyata saat itu tidak ada satupun nelayan yang melaut, karena hari itu ada acara pesta laut.

Di dermaga banyak sekali perahu yang dihias, sedangkan di area yang cukup luas menuju dermaga digelar pameran perikanan yang sarat dengan pengunjung. Ya, sebuah pameran yang dilaksanakan dalam momen yang tepat. Dalam merancang sebuah pameran pertanian, selain momen yang tepat, perlu dipertimbangkan banyak hal lainnya agar banyak menarik minat pengunjung.
Pameran pertanian memang ditujukan untuk mempertunjukkan teknologi pertanian yang baru di suatu kawasan tertentu, agar banyak yang tertarik untuk menerapkannya. Selain untuk menumbuhkan minat masyarakat, pameran juga dapat mengatasi keterbatasan penyuluh dalam menyampaikan informasi secara cepat, terutama tentang inovasi hasil penelitian yang bermanfaat dan dapat diterapkan oleh masyarakat petani.

Dari segi bisnis, selain alasan pengenalan produk pertanian pameran juga ditujukan untuk ‘membujuk’ pengunjung agar memiliki keinginan menggunakan produk yang dipamerkan. Namun dari segi tujuan penyuluhan pertanian, pameran tentu saja merupakan satu cara untuk mengubah perilaku petani sesuai kaidah teori adopsi inovasi, dimana tahap kesadaran disertai penumbuhan minat menjadi perubahan awal dari petani setelah mengunjungi pameran.

Sebagaimana halnya setiap kegiatan penyuluhan, prosedur penyelenggaraan pameran terdiri atas perencanaan, pelaksanaan dan tindak lanjut pasca pameran. Pada tahap perencanaan, perlu diperkirakan terlebih dahulu kapan sebaiknya pameran dilaksanakan. Pameran pertanian umumnya dikaitkan dengan hari-hari penting, seperti Hari Kemerdekaan RI, Hari Krida Pertanian, Hari Lapangan Petani, saat panen raya, atau ulang tahun kota setempat. Pilihlah hari-hari tersebut dan sesuaikan tema pameran dengan moment tersebut.

Misalnya pada hari Kemerdekaan RI dibuat satu kegiatan pameran tentang hasil-hasil pembangunan di suatu wilayah, atau salah satu contoh nyata tahun 2013 di Surabaya digelar Pameran Surabaya Agribusiness Matching & Expo untuk memeriahkan Hari Krida Petani Provinsi Jawa Timur.

Penyelenggaraan pameran yang baik perlu memenuhi kaidah persiapan yang matang. Komponen yang perlu dipersiapkan yaitu: isi pesan yang akan disampaikan, bentuk kemasan pesan, jumlah objek yang dipamerkan, petugas pameran, acara yang akan disisipkan, serta tentu saja properti yang mendukung. Isi pesan pameran tentu saja berupa informasi tentang produk dan teknik pertanian, yang harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat. Contohnya pameran tentang sistem Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi, termasuk sarana dan peralatan pendukungnya, yang diselenggarakan di wilayah pertanian penghasil padi. Penyajian berbagai produk, sarana dan alat pertanian dapat disajikan melalui beragam kemasan, seperti benda asli, maket, model, foto, gambar, grafis, atau media cetak lain.

Dalam pameran perlu dipertimbangkan pula jumlah obyek yang akan dipamerkan. Jumlah objek sebaiknya disesuaikan dengan luas area pameran, sehingga pengunjung merasa nyaman melihat-lihat materi pameran. Di samping itu, sang penjaga pameran pertanian haruslah orang yang benar-benar mengerti tentang produk yang dijaganya serta mampu memberikan penjelasan dengan baik, agar pengunjung yang bertanya dapat memperoleh jawaban langsung dan tepat. Di sini penyuluh dapat memanfaatkan para kontak tani atau petani teladan yang ada di wilayahnya sebagai tim penjaga stand pameran. Adapun penyisipan acara seperti panggung gembira, perlombaan ringan atau bahkan adanya sesi pembicara yang tepat, dapat menambah suasana pameran menjadi dinamis. Panggung gembira walaupun sifatnya menghibur, tetap sebaiknya disisipi pesan-pesan penyuluhan. Di sini pembicara dapat mengambil peran untuk memanfaatkan kesempatan menyampaikan informasi pertanian yang up to date.

Satu hal yang juga penting adalah penetapan tema pameran. Tema tersebut bisa disesuaikan dengan tujuan pameran, apakah untuk menjual suatu produk (sering diistilahkan dengan pameran penjualan) atau membentuk apresiasi pengunjung terhadap karya atau teknologi yang ada (pameran apresiasi). Pameran penjualan hasil pertanian sering dilakukan oleh himpunan perusahaan pertanian, sedangkan pameran apresiasi hasil pertanian umumnya diselenggarakan oleh instansi pemerintah atau lembaga pendidikan. Namun tidak menutup kemungkinan pameran penjualan digelar berbarengan dengan pameran apresiasi.

Dalam pameran pertanian, tema pameran yang terpampang sebaiknya berkaitan dengan kebutuhan mereka akan informasi dan inovasi yang mudah diadopsi untuk diterapkan pada usahataninya. Misalkan tema: “Mengutamakan Produk Lokal melalui Penerapan Teknologi Sederhana”. Tema ini mampu menarik perhatian petani untuk mengunjungi pameran. Melalui tema pameran, pengunjung sudah dapat mengetahui pendekatan pesan yang akan disampaikan oleh penyelenggara pameran. Di luar itu, penyebarluasan adanya pameran melalui berbagai media mutlak dilakukan, agar acara dapat diketahui oleh umum. Sebagai contoh, promosi melalui mobil keliling yang sering dilakukan di desa-desa, sangat efektif menarik massa untuk menghadiri pameran. Atau bisa juga memanfaatkan selebaran yang memuat info pameran, yang disebarkan kepada masyarakat.

Pada tahap pelaksanaan, komponen yang perlu diperhatikan adalah pengaturan rancangan dan dekorasi, penataan objek, serta petunjuk arah. Rancangan dekorasi perlu menarik perhatian pengunjung, misalnya dengan memberikan hiasan yang terbuat dari produk-produk pertanian yang dihasilkan. Objek ditata secara sistematis dan ditempatkan pada alur yang jelas, sehingga semua pengunjung bisa melihat semua objek yang dipamerkan. Begitupun penyediaan media informasi pelengkap seperti leaflet, brosur, poster, buku-buku pertanian bahkan benda lain yang dapat dipakai sebagai hadiah atau cindera mata bagi pengunjung. Cindera mata biasanya menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung, yang akan diberitakan ke calon pengunjung lain yang belum datang di hari sebelumnya. Namun demikian, dari sekian faktor penentu keberhasilan pameran, penyiapan rancangan materi pameran, perancangan alur lalu lintas pengunjung pameran serta penjagaan stand pameran oleh pihak yang kompeten merupakan hal yang paling penting diupayakan oleh Penyuluh Pertanian.

Lalu bagaimanakah pameran pertanian yang berhasil? Keberhasilan pameran penjualan ditentukan oleh jumlah produk pertanian yang terjual, adapun pameran apresiasi dikatakan berhasil jika pengunjungnya banyak dan umpan baliknya positif. Jadi, silakan rancang pameran sebaik-baiknya jika Anda ingin pameran pertanian yang Anda selenggarakan ingin berhasil dengan gemilang.

Pepi Rospina Pertiwi
Dosen FMIPA Universitas Terbuka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar